LP3MI: Jadikan Kecurangan Pemilu Sebagai Musuh Bersama Khususnya Kaum Milenial









JAKARTA, LP3MI.ORG - Sekjen PB Pemuda Muslimin Indonesia Evick Budianto menegaskan kecurangan dalam Pemilu 2019 harus dijadikan sebagai musuh bersama terutama bagi kaum Milenial. Media mainstream dan media sosial bisa melakukan gerakan secara bersama-sama mencegah kecurangan dalam pemilu 2019.

“Kita jadikan kecurangan dalam pemilu sebagai musuh bersama sehingga Timses manapun takut untuk melakukan kecurangan,” kata Evick dalam diskusi dengan beberapa anggota Jajaran Kornas Lembaga Pemantau Pemilu Pemuda Muslimin Indonesia di Dapoer Kita, Rabu malam (27/3/2019).

Evick menjelaskan konstitusi sudah mengatur prinsip dasar pelaksanaan pemilu seperti tertuang dalam Pasal 22E UUD NRI Tahun 1945 yang menyebutkan Pemilu dilaksanakan dengan Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil) dan damai. Dengan Luber Jurdil seharusnya pemilu 2019 bebas dari kecurangan.

Namun, kata Evick, justru saat ini terasa adanya kekhawatiran terjadinya kecurangan. “Kekhawatiran terjadinya kecurangan dalam pemilu sangat terasa,” ujar Sekjen Pemuda Muslimin Indonesia ini.

Dia mencontohkan keterlibatan aparat untuk pemenangan salah satu calon. Keterlibatan aparat itu sudah tersebar di media sosial dan perlu diklarifikasi di lapangan. Aparat, seperti kepolisian sudah mengklarifikasi soal keterlibatan itu, misalnya dalam soal Sambhar. “Ini menimbulkan dan semakin menambah kecurigaan. Kita mengimbau polisi dan TNI untuk benar-benar netral,” pintanya.

“Jika Polri dan TNI tegas menyatakan netral maka saya yakin keamanan terjaga karena keduanya memegang kekuatan keamanan dan keselamatan negara ke depan,” imbuhnya.

Untuk mencegah kecurangan, Evick berharap media mainstream dan media sosial perlu membuat komitmen pemilu Luber Jurdil dan damai. “Kita bersama-sama menjadikan kecurangan sebagai musuh bersama,” sebab media mainstream dan media sosial kan berperan memperjuangkan kebenaran. “Kita semua sebagai anak bangsa sangat berharap pers benar-benar menjadi pilar demokrasi,” tegasnya.

Evick mengakui pemilu 2019 adalah pemilu yang paling rumit dan panas dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. “Kalau bisa melewati pemilu ini maka demokrasi Indonesia bisa di beri Predikat Negara sebagai penyelenggara Pemilu Bermartabat, Berkualitas dan Berintegritas ini luar biasa,” tutupnya.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top