Lembaga Pemantau Pemilu Pemuda Muslimin Indonesia (LP3MI) Resmi Diakui Bawaslu

JAKARTA, ARUSMUDA.COM - Lembaga Pemantau Pemilu Pemuda Muslimin Indonesia (LP3MI) resmi terdaftar di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai salah satu lembaga pemantau pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.

LP3MI resmi didaftarkan langsung ke Kantor Bawaslu RI oleh Ketua Umum Pimpinan Pesar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia, Ir. H. Muhtadin Sabili beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Nanti ada pemilu legislatif, ada juga pemilihan presiden. Hari ini rencana LP3MI akan mendaftarkan diri sebagai pemantau resmi dan ikut berpartisipasi dalam pemantauan pemilu," terang Muhtadin Sabili di Gedung Bawaslu, sesaat sebelum di daftar.

Menanggapi ikhtiar Pemuda Muslimin Indonesia berpartisipasi dalam pengawasan pemilu, mendapatkan apresiasi positif dari Ketua Bawaslu RI, Abhan, S.H. Pihaknya menyadari keterbatasan sumber daya manusia dalam mengawasi pemilu serentak kali ini.

Sementara itu, di tempat yang sama, Direktur Eksekutif LP3MI, Saefulloh mengatakan pihaknya mengambil inisiatif ini karena menyadari banyaknya jumlah peserta pemilu tidak sebanding dengan SDM Bawaslu, terutama di tingkat Provinsi dan Kab/Kota.

Oleh karena itu menurut Saefulloh, dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kinerja pengawas dalam memantau sehingga bisa meningkatkan kualitas pemilu.

"Pemantau di tingkat daerah jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan peserta pemilu. Contohnya begini, satu dapil ada 10 calon untuk satu partai, dikali jumlah partai politik, belum ditambah lagi calon DPD. Itu baru peserta, belum tim suksesnya," kata Saefulloh.

Pihaknya memprediksi bahwa angka partisipasi pemilih akan mencapai angka 77,5 persen, sehingga kualitas dari pemilu itu sendiri harus dijaga. Ia menyebut pemilu berkualitas bisa diukur dengan kemampuan pemilih untuk memilih berdasarkan pilihannya sendiri.

Lanjut Saefulloh, "Mereka mampu dengan sadar tanpa intervensi untuk datang memilih, tapi dia termotivasi dengan visi dan misi dari kandidatnya bukan karena sogokan uang."

Terkait rencana kinerja lembaga yang dipimpinnya ke depan, Saefulloh memaparkan bahwa LP3MI akan fokus dalam pendidikan di kalangan pemuda mengenai pemilu. Baik itu proses sepanjang pemilu, atau pun informasi rekam jejak peserta pemilu.

"Sehingga nantinya setiap peserta pemilu yang beradu semuanya berkualitas, dan publik bisa menilai apakah calon ini bisa diandalkan atau tidak selama lima tahun ke depan," imbuhnya.

Untuk mendukung pendidikan ini, Saefulloh menyebut LP3MI melibatkan kader-kader Pemuda Muslimin Indonesia, SEMMI, SEPMI yang aktif di berbagai perguruan tinggi, LSM, dan organisasi lintas agama. Hal ini dilakukan agar pendidikan dan ajakan keterlibatan pemilu bisa menjangkau setiap lapisan anak bangsa.

Sebagai bukti keseriusan dalam mengawal proses pemilu 2019, LP3MI sampai saat ini sudah membentuk tim pengawasan di 29 Provinsi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari provinsi Naggroe Aceh Darussalam hingga ke Papua dan Papua Barat.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam membantu Bawaslu RI dalam hal pemantauan," pungkas Saefulloh.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top