KPU RI Diminta Siapkan Beberapa Strategi Pelaksanaan Pemilu 2024

Jakarta, LP3MI.ORG  -- Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Pemilu Pemuda Muslimin Indonesia (LP3MI) Evick Budianto menyampaikan apresiasi kepada  Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah mempersiapkan dan menyusun  tahapan-tahapan dalam  pelaksanaan Pemilihan Umum baik Pilpres dan Pileg, serta Pemilihan Kepala Daerah Serentak Nasional 2024.

Menurutnya, perhelatan demokrasi yang akan berlangsung tahun 2024 memiliki  kompleksitas sangat tinggi. Karena dalam rentang waktu lebih kurang 8 bulan akan dilaksanakan Pemilu (Pilpres dan Pileg) dan Pilkada sekaligus pada tahun 2024. Maka kita mencoba menyusun sejak awal desain dan konsep penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 itu, kata Evick dalam keterangan persnya, Jumat (10/9/2021).

LP3MI dalam setiap kesempatan bersama anggota pemantau lainnya selalu diskusikan yang terbaik untuk persiapan pemilu 2024, namun Evick mengingatkan KPU RI agar  mempertimbangkan keadaan pandemi yang sampai hari ini masih mengancam. Ia mengatakan, KPU juga mesti mempersiapkan beberapa skenario sekaligus untuk pelaksanaan Pemilu 2024, pertama adalah (Pemilu) dalam suasana normal, dan kedua dalam suasana tidak normal (pandemi).

"Skenario ini belum terlihat yang  disampaikan oleh KPU dalam pemilu dan pilkada 2024. Ada kemungkinan pemilu berubah secara teknis karena situasi pandemi  Covid-19 yang belum bisa di prediksi kapan akan berakhir. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berlalu," ujar aktivis pemilu dari Pemuda Muslimin Indonesia (PEMUDA MUSLIM) itu.

Evick juga mengingatkan KPU untuk mempersiapkan penjabaran anggaran yang terstruktur dalam momen pesta demokrasi 2024 nanti. Antisipasi Kalau seandainya  pelaksanannya dilakukan masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang tentu konsekuensinya akan ada tambahan anggaran guna mengakomodasi  berbagai hal  berkaitan dengan protokoler kesehatan dan lain sebagainya.

"Sebagaimana pernah terjadi saat Pilkada serentak 9 Desember 2020 yang dilaksanakan dalam masa pandemi Covid, anggarannya juga bertambah sekitar Rp4,77 triliun," tutur Evick yang juga sebagai kordinator Nasional untuk relawan Pemuda Muslimin itu. Untuk itu, lanjut Evick, penyiapan dua  skenario di atas akan cukup berimplikasi pada anggaran pelaksanaan.

“Info terakhir yang saya dapat Kalau tidak salah anggaran Pemilu Rp86 triliun, Pilkada 26,2 triliun. Di sini belum kami lihat rincian anggaran apakah telah memasukkan skenario dalam pandemi Covid-19. Karena prinsipnya setiap program tentu didukung anggaran. Pemilu 2024 cukup kompleks dan pasti akan memerlukan biaya tinggi.

"Tetapi perlu diingat, penyusunan anggaran harus berpatokan kepada prinsip efisiensi dan efektifitas, namun betul-betul memberikan manfaat yang maksimal untuk pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024  yang berkualitas, bermartabat, berkeadilan, dan berintegritas," pungkas Direktur Eksekutif LP3MI tersebut.

Di sisi lain, Ketua KPU RI Ilham Saputra sempat mengusulkan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 digelar 21 Februari 2024. Ini ditentukan dengan pertimbangan penyelenggara Pemilu memiliki waktu yang memadai untuk penyelesaian sengketa-sengketa hasil Pemilu dan penetapan hasil Pemilu dengan jadwal pencalonan pemilih.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top